Power of Expression in the Fighting Notes Novel by Fiersa Besari (Personality Ludwig Klages)



 

 Kholifah Qurniawati
SMP Insan Terpadu Paiton
Jl. Kotaanyar Desa Kotaanyar Kecamatan Kotanyar Kabupaten Probolinggo
kholifahqurniawati@gmail.com


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan daya ekspresi dalam tokoh novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari. Analisis dalam penelitian ini berdasarkan pandangan salah satu tokoh teori  kepribadian yang bernama Ludwig Klages yang menfokuskan kajiannya pada struktur kepribadian berupa daya ekspresi. Daya ekspresi merupakan sebuah dorongan pada jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk nyata seperti mengekspresikan apa yang telah dirasakan seseorang dalam dirinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik kepustakaan untuk mendapatkan data dan menghasilkan suatu deskripsi berupa kata pada penelitian yang telah diamati. analisis pada penelitian ini menggunakan teknik hermeutika yang didalamnya terdapat beberapa tahapan, yaitu  yang pertama membaca objek penelitian, yang kedua memberikan tanda pada data yang telah didapatkan dari hasil membaca, yang ketiga memberi koding pada data, dan yang keempat adalah menganalisis data yang telah terkumpul dari objek penelitian berdasarkan fokus yang telah ditentukan. Novel Catatan Juang karya Fiersa Besari merupakan sebuah novel yang dapat dijadikan inspirasi dalam menjalani kehidupan  nyata. Berdasarkan  hasil penelitian ditemukan bahwa pada novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari terdapat beberapa ekspresi yang dialami para tokoh yaitu, bahagia, marah, takut, dan sedih.

Key Words: Kepribadian, Daya Ekspresi


Abstract

This study aims to describe the power of expression in the characters of the novel Notes Juang Karya Fiersa Besari. The analysis in this study is based on the view of one personality theory leader named Ludwig Klages who focuses his study on the personality structure of expression. The power of expression is an impulse to the human soul which is expressed in a tangible form such as expressing what a person has felt in him. This study uses a qualitative approach using library techniques to obtain data and produce a description in the form of words in research that has been observed. analysis in this study uses the hermeutics technique in which there are several stages, namely the first reading the object of research, the second gives a mark on the data that has been obtained from the reading results, the third gives coding to the data, and the fourth is analyzing the data collected from research object based on the focus that has been determined. Novel Notes Juang by Fiersa Besari is a novel that can be used as inspiration in living real life. Based on the results of the study, it was found that in the Notes Juang Karya by Fiersa Besari there are several expressions experienced by the characters namely, happy, angry, afraid, and sad.

Key Words: Personality, Expressive Power


Pendahuluan

Karya sastra merupakan sarana bagi pengarang untuk mengungkapkan perasaan, ide dan segala masalah tentang kehidupan dan bentuk ungkapannya akan dilaksanakan jika ada pengalaman yang telah dilakukan dengan sendirinya oleh pengarang atau melihat kenyataan yang terjadi di masyarakat. Segala pengalaman kehidupan yang menjadi objek penciptaan suatu karya sastra didalamnya terdapat proses pengarang yang menerima realita kehidpannya untuk dituangkan pada sebuah karya satra. Endaswara (2013:4) mengungkapkan bahwa karya sastra adalah fakta mental yang merupakan suatu hasil renungan para penulis. Novel merupakan hasil dari fakta mentak dan bagian dari karya fiksi dan dibangun melalui beberapa struktur yang disatukan oleh pengarang dengan kemiripan dunia nyata dan disertai dengan beberapa peristiwa sehingga terlihat nyata. Struktur kepribadian dalam novel Catatan Juang menghadirkan bentuk karya sastra dalam bentuk kepribadian yang didalamnya terdapat beberapa struktur tokoh seperti daya ekspresi yang dilakukan oleh tokoh dalam novel tersebut.

Novel Catatan Juang karya Fiersa Besari merupakan sebuah novel yang menceritakan kisah seorang anak yang dididik untuk tidak pantang menyerah dalam menjalani kehidupannya, proses perjuangan yang dilakukan oleh anak yang bernama Suar tersebut membuat para pembaca tertariuk untuk melakukan hal yang sama dalam menjalani kehidupannya. Suar merupakan tokoh utama dalam novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari, Suar selalu berantusias dalam mencapai keinginannya. Suar mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang sineas. Sebelumnya hal tersebut merupakan hobi Suar, namun tanggung jawab sebagai anak pertama dari tiga bersaudara kala itu membuat Suar menyerah untuk mencapainya karena ia harus menjadi tulang punggung keluarganya. namun ketika Suar dalam perjalanan menuju tempat kerjanya Suar menemukan buku bersampul merah dan buku tersebut dapat menginspirasi Suar dalam mengambil tekad untuk mencapai impiannya, sebuah kebetulan pada saat iti Suar mulai tidak nyaman dengan atasannya di kantor karena selalu menuntut Suar. pada cerita ini terdapat kekuatan yang dimiiliki oleh tokoh Suar, dalam ceritanya menarik untuk diteliti. tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur kepribadian tokoh yaitu daya ekspresi ysng dimuiliki tokoh pada novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari.

Nurgiyantoro (Wardani:2018) mengutarakan bahwa cerita fiksi dianggap sebagai suatu metode memanusiakan manusia. Sastra terbagi atas dua bagian yaitu, yang pertama sastra tulis, dan yang kedua sastra lisan, kedua bagian tersebut adalah sebuah cara yang digunakan untuk menyampaikan permasalahan yang ada pada kehidupan untuk dijadikan masukan agar menjalani kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Endaswara (2018:7-8) mengemukakan bahwa psikologi merupakan suatu bidang ilmu yang mengarahkan perhatiannya pada manusia, dalam psikologi manusia dapat dijadikan sebagai objek seperti yang terdapat pada perilaku dan jiwa yang dimiliki kepribadian setiap individu.  

Karya sastra juga merupakan bagian dari hasil pemikiran seseorang dan suatu keadaan jiwa yang dituangkan dengan keadaan setengah sadar pada proses penciptaannya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi sastra merupakan suatu bidang kajian ilmu yang membahas tentang jiwa masing-masing individu dan dituangkan pada suatu karya sastra.

Kepribadian merupakan perilaku dan kebiasaan seseorang yang dilakukan baik dari kebiasaan yang dilakukan atau dari lingkungan kehidupannya, dalam psikologi kepribadian dijadikan sebagai suatu kajian utama dalam mengetahui watak atau karakter yang dimiliki oleh setiap masing-masing individu manusia (Heuken(Matilda, 2015:25). Ludwig Klages merupakan seseorang yang menjadi ahli teori teori dalam bidang psikologi kepribadian dan merupakan tokoh ilmu filsafat, Klages membagi struktur atas beberapa bagian yaitu, tempramen, perasaan, dan daya ekspresi.

Tempramen merupakan sifat atau kekuatan yang dimiliki oleh seseorang, tempramen terbagia atas dua bagian yaitu tempramen sanguinis dan tempramen pleghmatis. suatu individu yang memiliki tempramen sanguinis adalah orang yang petingkah dan tidak pantang menyerah dalam melakukan sesuatu atau mencapai sesuatu dalam kehidupannya sementara seseorang yang memiliki sifat tempramen pleghmatis adalah seseorang yang lambat dan mempertimbangkan untuk melakukan sesuatu akan tetapi jika telah matang pertimbangan yang dilakukan maka akan  mempunyai kekuatan besar yang terdapat dalam dirinya untuk mencapainya (Suryabrata:108-109). 

Perasaan terbagi atas dua pokok yaitu kegiatan batin dan corak perasaan yang berupa taraf kejelasannya, kegiatan batin merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang unntuk membedakan suatau keinginan dengan menerima ataupun menolak sesuatu sementara perasaan pada corak taraf kejelasannya yaitu bentuk penonjolan karena suasana pada saat tertentu seperti kerinduan, kesedihan, ataupun kebahagiaan. Klages mengungkapkan bahwa inti dari perasaan yaitu proses kegiatan batin yang ada pada diri seseorang untuk menerima ataupun menolak sesuatu (Suryabrata: 111-112). 

Daya ekspresi merupakan suatu dorongan yang terdapat dalam diri manusia seperti dorongan nafsu yang diungkapkan dalam bentuk nyata dengan cara mengekspresikannya, ekspresi seseorang tergantung pada suatu keadaan yang dimiliki oleh perangsang dan hambatannya, hambatan yaitu bentuk penguasaan diri, masing-masing individu harus memiliki bentuk penguasasaan diri agar kekuatan yang dimiliki seimbang dengan nafsunya, namun masing-masing individu memiliki kemampuan berbeda dalam menguasai dirinya. Seperti anak kecil dan orang tua, anak kecil cepat sekali meluapkan ekspresinya karena belum bisa menguasai dirnya, sementara orang tua telah bisa menguasai dirinya sehingga bisa menyeimbangi raangsangan dengan nafsunya (Suryabrata: 114-115). Dari beberapaa teori tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian ini membahas strktur kepribadian tokoh dalam novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari berdasarkan teori kepribadian Ludwig Klages namun penelitian ini  fokus pada Daya ekspresi yang terdapat pada tokoh dalam novel Catatan Juang karya Fiersa Besari.


Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam (Gunawan,1990:82) penelitian kauliataif merupakan suatu penelitian yang didapatkan secara deskriptif, kualitatif deskriptif merupakan sebuah metode yang didalamnya tidak ada hitung-hitungan ataupun angka namun menghasilkan suatu deskripsi berupa kata-kata, dan hal tersebut telah sesuai dengan pengkajian pada novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari. Adapun bentuk teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka atau dokumentasi, hal tersebut merupakam proses pengumpulann data yang dilakukan dengan cara membaca refrensi atau relevansi terdahulu. Sedangkan teknik analisis data pada penelitian ini berdasarkan teori Ludwig Klages menggunakan teknik hermeutika yang artinya menginterpretasi suatu karya sastra atau menfasirkannya (Gunawan, 2017:62).

Hermeutika adalah suatu teknik dalam bentuk interpretasi atau pentafsiran suatu karya sastra dengan menggungkapkann hasil dengan makna yang luas, adapun tahapan teknik hermeutika yaitu (1) membaca, (2) menandai,(3) mengkoding, dan 4 (menganalisis). Pada penelitian ini terdapat beberapa langkah yaitu dengan cara (1) menentukan objek, (2) proses observasi dengan menggunakan teknik kepustakaan yaitu membaca novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari, (3) menentukan teori , yaitu teori kepribadian Ludwig Klages , (4) proses perumusan masalah,  (5) obsevasi dengan menggunakan teknik kepustakaan dengan cara mengunpulkan data dan menngunakan tahapan: a. membaca, b. menandai, c. mengkoding, (6) data dari hasil observasi meliputi data daya ekspresi dalam novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari, (7) menganalisis data yang telah didapatkan dalam novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari untuk mendapatkan makna dari penelitian yang telah dilakukan, dan (8) mendapatkan hasil dari penelitian.


Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian ini penulis akan membahas daya ekspresi yang dialami oleh para tokoh  dalam novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa daya ekspresi merupakan suatu dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan dalam bentuk nyata .Pada novel Catatan Juang terdapat beberapa ekspresi tokoh yaitu, kebahagiaan, kesedihan, ketakutan dan ketakutan yang dialami oleh Suar, Ayah Suar, Dude, Albi, Bu Ida dan Bella. Kebahagiaan yang dialami oleh Suar yaitu ketika Suar membaca buku bersampul merah kemudian buku tersebut membuat Suar teringat pada masa kecilnya sehingga secara tidak sadar Suar tertawa dan membuat orang lain menoleh kepadanya, hal tersebut dapat dilihat pada data berikut:

(FK2.DE.31) “Suar tertawa lepas. Begitu kerasnya hingga membuat orang lain menoleh ke arahnya. Ia cepat-cpat tersenyum, sambil menganggukkan kepala sesekali meminta maaf. Hatinya tiba-tiba rindu pada teman-temannya dulu, kala mereka semua masih bersekolah di desa juga pada permainan-permainan tradisional kegemarannya”. (CJ1:16). 

Data (31) tersebut menceritakan bahwa Suar sedang tertawa dan membuat orang yang ada di sekitarnya wakyu itu melihat ke arah Suar berada, kemudian Suar menganggukkan kepalanya  untuk meminta maaf atas apa yang dia lakukan. Pada data tersebut dapat ditemukan bahwa ekspresi yan diungkapkan Suar dalam bentuk nyata adalah ekspresi bahagia, ia terbawa suasana ketika membaca cerita Juang pada buku bersampul merah itu, dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa tidak ada hambatan yang berupa penguasaan diri dalam diri Suar, artinya Suar tidak mampu mengendalikan dirinya sehingga kebahagiaan yang ia rasakan secara spontan telah diekspresikan. Selain bentuk kebahagiaan dalam novel Catatan Juang juga terdapat kesedihan yang dialami oleh Bu Ida ketika Suar meminta izin untuk keluar dari kantor tempatnya bekerja, Bu Ida menyadari atas kekerasan yang telah dilakukan kepada Suar. Hal tersebut dapat dilihat pada data berikut:

(Fk3.DE.40). “Ia mencopot kacamatanya lalu memijat pelipisnya yang berdenyut. “Kalau ini tentang saya yang terlalu keras saya minta maaf. Kamu termasuk sales terbaik yang dimiliki oleh bank ini. Saya cuma sedih melihat kinerja kamu yang menurun akhir-akhir ini”. (CJ1:22). 

Dari data (40) sesuai dengan pendapat Klages yang menyatakan bahwa daya ekspresi merupakan bentuk penguasaan diri yang dimiliki oleh seseorang  dan diungkapkan dalam bentuk nyata  dapat dikatakan bahwa Bu Ida tidak mampu menguasai dirinya sehingga ia merasakan kesedihan seperti yang telah diungkapkannya pada Suar, hal tersebut dapat dikatakan sebagai proses jiwa. Adapun bentuk ekspresi lainnya dalam novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari yaitu ekspresi marah, hal tersebut dapat dilihat pada data berikut:

“Beberapa nasabah perlu di follow up kebanyakan bilang banyak pengeluaran di bulan ini, jadi keungannya belum stabil”. “Alasannya itu terus klasik!”. (CJ1:24). (Fk3.DE .41).

Data (41) tersebut menceritakan bahwa Bu Ida marah kepada Suar karena belum follow up beberapa nasabah, alasan yang diungkapkan oleh Suar tidak diterima oleh Bu Ida bahkan ia menganggap alasan Suar itu klasik. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa bentuk kemarahan yang diekspresikan oleh Bu Ida karena ia tidak bisa menguasai dirinya sehingga terpancing dengan keadaan dan pada saat itu bentuk pengekspresiannya diungkapkan dengan cara membentak Suar. Selain itu terdapat bentuk daya ekspresi yang menunjukkan ketakutan yang dialami tokoh dalam novel Catatan Juang karya Fiersa Besari, hal tersebut terjadi ketika Suar berhenti dari tempat kerjanya dan pulang ke rumahnya, Suar takut orang tuanya kecewa atas keputusan yang telah Suar .Hal tersebut dapat dilihat pada data berikut:

(Fk3.DE .46). “Sementara rumahnya sudah terlihat di depan mata, Suar masih takut untuk bercerita, takut untuk mengecewakan orang tuanya. Pandangannya beralih lagi ke langit, bersama dengan segala keresahan di dalam kepalanya”. (CJ2:105). 

Data (46) tersebut mengungkapkan bahwa Suar mengalami proses jiwa, ia mengungkapakan ekspresi ketakutan yang dirasakannya dengan mengalihkan pandangannya ke langit dengan keresahan yang telah dialami, dari hal tersebut dapat diakatakan bahwa Suar tidak bisa menyembunyikan apa yang dirasakan sehingga terungkak dengan ekspresi yang telah dilakukan.


Simpulan

Berdasarkan penelitian pada novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari dapat disimpulkan bahwa daya ekspresi yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel yaitu bentuk kebahagiaan, kesedihan, kemarahan dan ketakuta. Beberapa daya ekspresi tersebut merupakan bentuk dorongan yang ada dalam diri tokoh dan tokoh tersebut tidak mampu menguasai dirinya dan terpancing oleh keadaan yang merangsangnya sehingga apa yang telah dirasakan terungkap dalam bentuk nyata berupa ekspresi yang telah dialami tokoh dalam novel Catatan Juang Karya Fiersa Besari.


Daftar Pustaka

  • Astuti, Yulin.2020. Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy (Tinjauan Psikologi Sastra). Tadulako:
  • https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2c5&q=kepribadian+tokoh+utama+dalam+novel+ayatayat+cinta+karya+habiburrahman+el+shirazy+%28tinjauan+psikologi+sastra&btng= ISSN 2302-2043 pada tanggal 29 April 2020.
  • Besari, Fiersa. 2017. Catatan Juang. Jakarta: PT Mediakita.
  • Bogdan dan Taylor. 2012. Prosedur Penelitian, Pendekatan Kualitatif. Jakarta: Rineka cipta.
  • Endraswara, S. (2013). Metedologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publisisng Service).
  • Farida, Nur.2019. Representasi Kesenjangan Sosial-Ekonomi Masyarakat Pesisir Dengan
  • Perkotaan Dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramodya Ananta Toer
  • Https://scholar.google.co.id/scholar?Hl=id&as_sdt=0%2C5&q=REPRESENTASI+KESENJANGAN+SOSIALEKONOMI++MASYARAKAT+PESISIR+DENGAN+PERKOTAAN++DALAM+NOVEL+GADIS+PANTAI+KARYA+PRAMODYA+ANANTA+TOER+++&btnG=pada tanggal 09 Februari 2020. 17:00.
  • Gunawan Imam, 2017.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  • Heuken,Adolf. 1979. Tantangan Membina Kepribadian: Pedoman Mengenal Diri. Yogyakarta : Kanisius.
  • Matilda. 2015. Kepribadian Tokoh Utama Michael Berg Dalam Roman Der VorleserKarya
  • Bernhard Schlink: Analisis Psikologi Sastra. Yogyakarta:
  • http://www.jurnaljournal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/jerman/article/download/14317/13865. 23 November 2019. 07:51.
  • Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  • Suryabrata, Sumadi. 2014. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.