Ditulis Oleh Sulusiyah, S.Pd, Guru SMP Insan Terpadu Paiton
a. Pengertian lari
Lari jarak pendek (sprint) adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh, makin membutuhkan daya tahan yang besar. Nomor-nomor pada lari jarak pendek yaitu : 100 m, 200 m, dan 400 m. Dengan lebar lintasan 1,22 m, dan tinggi tiang finish 1,50 m
Sebelum melakukan sprint, pelari (sprinter) harus melakukan tahap persiapan terlebih dahulu..
Adapun gerakannya yaitu, mengangkat kedua tangan sambil menarik napas, dilanjutkan dengan menurunkan tangan dengan memulai sikap start serta menghembuskan napas seiring dengan gerakan tangan ke bawah. Teknik yang harus dikuasai oleh pelari cepat (sprint) adalah start atau tolakan, lari sprint, dan finish. Start lari jarak pendek yaitu start jongkok. Start ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu : start pendek, start menengah, dan start panjang. Seorang pelari bebas menentukan jenis start yang akan digunakan dalam lari jarak pendek.
b. Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
• Teknik Start Jongkok
Pengertian start jongkok posisi tubuh dalam melakukan start jongkok bukanlah layaknya seseorang yang berjongkok. Namun, awalannya dilakukan dengan beberapa bagian tubuh berada di bawah. Posisi tubuh saat melakukan start jongkok juga ditopang oleh tolakan supaya atlet lebih cepat dalam berakselerasi.
Start jongkok ini dipakai untuk seluruh nomor lari jarak pendek, mulai dari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Selain itu, start ini pun dipakai untuk lari estafet dan lari gawang.
Start jongkok juga memberikan tingkat kesulitan untuk pelari jarak pendek selain adu kecepatan. Maka dari itulah, keberhasilan melakukan start jongkok juga jadi penentu seorang pelari mampu mencapai garis finis lebih dulu.
Start yang digunakan dalam lari jarak pendek adalah start jongkok, aba – aba start jongkok, antara lain :
Pada aba –aba “bersedia”
- Pelari menuju garis start, letakkan kedua tangan pada garis start.
- Tempatkan salah satu kaki (kanan atau kiri) pada garis start
- Tempatkan / letakkan tangan kanan dan kiri dibelakang garis start sejajar dengan bahu, siku lurus, ibu jari berhadapan membentuk V terbalik, ibu jari dan jari telunjuk tepat berada digaris start, badan dan leher rileks, pandangan kedepan.
- Sikap ini dikuasai dengan tenang, menunggu sampai aba-aba “siap”
- Lutut kaki belakang membentuk sudut 100-120 derajat dan lutut kaki depan membentuk sudut 90 derajad
- Pinggul diangkat setinggi bahu
- Arah pandangan mengikuti gerak tubuh
- Kedua tangan tetap lurus, berat badan berada pada tangan, berat badan berada pada tangan, dan menjaaga keseimbangan.
- Sikap ini dipertahankan sampai aba – aba “ya” atau bunyi pistol.
- Pelari harus mulai memacu kecepatannya. Aba-aba “Ya” atau ditandai dengan bunyi pistol mewajibkan pelari mulai melakukan tolakan di balok untuk mendorong tubuh untuk berlari maju. Posisi tubuh condong ke depan dengan didukung oleh ayunan kedua tangan yang selaras.
- Capai kecepatan maksimal sampai ke garis finis.
2. Membusungkan dada ke depan dan kedua tangan diayun ke posisi belakang bawah tubuh.
3. Memutar salah satu bahu ke depan.
- Berdiri dibelakang garis start.
- Begitu ada aba-aba “Ya” segera langkahkan kaki sepanjang mungkin, pada saat kaki melewati garis start.
- Pertahankan posisi badan agak condong ke depan secara rileks.
- Otot sekitar leher dan rahang dipertahankan tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris
- Lakukan gerakan tersebut secara berulang.
- Berdiri dibelakang garis start
- Jari – jari tangan dikepalkan atau dibuka rapat dan rileks
- Ayunan tangan kearah depan dikoordinasikan dengan gerakan kaki.
- Pada saat kaki kiri melangkah ke depan, tangan kiri harus berada di belakang. Demikian sebaliknya.
- Lakukan gerakan tersebut secara berulang.
- Berdiri dibelakang garis start.
- Begitu mendengar aba-aba “ya” , segera langakahkan kaki sepanjang mungkin pada saat kaki melewati garis start.
- Jaga keseimbangan badan dengan cara langkah kaki mulai dari bergerak agak lebih pendek, tetapi dengan frekuensigerak yang lebih cepat dan tetap.
- Pada saat kaki mendarat ketanah yang terkena harus selalu pada ujung telapak kakidengan lutuk agak dibengkokkan sedikit, sehingga lentur pada saat akan melangkah berikutnya.
- Lakukan gerakan tersebut secara berulang.
- Misrian, DKK. Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga.
- Candra, Lia. Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan. Sukarakrta:CV Media Tama.
- https://www.youtube.com/watch?v=tfIH2C6ulJU