Di mana kau?
Kau yang dulu selalu ada saat aku terpuruk
Tak tahu arah dan tujuan
Dan hanya bisa menangis saat mereka menertawakanku.
Kemana kau?
Kau yang dulu selalu menjadi tawa dalam setiap tangisku
Menjadi cahaya dalam kegelapanku.
Sobat.
Aku masih di sini... dengan gelang hijau…
Yang masih melingkar, di pergelangan tanganku…
Sedangkan gelang yang sama, terlihat dalam tong sampah depan sekolah!
Terbuang sia-sia.
Bersama barang-barang tak berguna lainnya
Kau tidak akan pernah tahu rasanya jadi aku
Sakit!
Terima kasih, telah bersedia hadir dengan tawa
Dan pergi meninggalkan luka
Meninggalkan aku yang terpuruk ini!
Sendirian... tanpamu…
Aku merindukanmu yang dulu…
Sobat…
Puisi oleh Meliana*
Siswi SMP Insan Terpadu
